Nurhadi Sembunyi, KPK Tunggu Informasi Utuh dari Haris Azhar

Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi informasi yang disampaikan Direktur Eksekutif Lokataru Foundation Haris Azhar kepada media mengenai keberadaan tersangka eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi Abdurrachman.

Namun, menurut Pelaksana Tugas Juru Bicara Penindakan KPK, Ali Fikri, KPK belum bisa menindaklanjuti informasi itu lantaran masih membutuhkan keterangan utuh dari aktivis HAM tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kami menyarankan saudara Haris Azhar untuk membeberkan secara terbuka di mana lokasi persembunyian tersangka NH [Nurhadi] dan menantunya (Tsk RH) Rezky Herbiyono, serta menyebutkan siapa yang menjaganya secara ketat,” kata Ali melalui keterangan tertulis, Selasa (18/2).

Ali menampik pernyataan Haris yang menyebut tindakan memasukkan Nurhadi ke dalam daftar pencarian orang (DPO) hanya sebatas formalitas. Juru bicara berlatar belakang itu mengklaim langkah tersebut ditempuh supaya bisa menangkap Nurhadi dengan segera.

“Penetapan DPO pada tersangka Nurhadi dkk dan permintaan bantuan ke Polri merupakan langkah untuk mempercepat upaya pencarian dan penangkapan yang bersangkutan,” klaim Ali.

Sementara itu, Haris mengungkapkan bakal melaporkan perihal keberadaan Nurhadi kepada KPK . Ia mengunjungi markas antirasuah pada Selasa siang (18/2).

Kepada awak media, Haris menilai status DPO yang disematkan terhadap Nurhadi hanya formalitas belaka. Hal itu diutarakan lantaran menurut informasi yang dimilikinya, Nuhardi berada di sebuah apartemen mewah di Jakarta dan mendapat perlindungan yang disebutnya golden premium protection.

KPK, kata dia, sudah mengetahui keberadaan Nurhadi tetapi tidak berani menangkapnya.

“DPO formalitas karena KPK enggak berani tangkap Nurhadi dan menantunya [Rezky Herbiyono]. Jadi status itu. Jadi, kan, lucu,” ujar Haris di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (18/2).

Informan MAKI Lihat di Vila Mewah

Sementara Informasi yang diterima Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) terus datang bertubi-tubi soal keberadaan Nurhadi. Mereka umumnya tidak mengejar hadiah sayembara iPhone 11, tapi ingin membantu KPK menangkap eks PNS Mahkamah Agung (MA) dengan jabatan terakhir Sekretaris MA itu.

“Ada informan yang memberikan informasi bila pernah melihat mobil Ferrari di basement vila milik Nurhadi,” kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (19/2/2020).

Selain Ferrari, ada Mustang classic di garasi itu.

Tapi di manakah vila Nurhadi? Sang informan memberitahu vila itu ada di daerah Gadog, Puncak, Bogor. Lokasinya tidak jauh dari Pusdiklat Mahkamah Agung (MA). Vila itu dibangun sangat asri dengan kolam renang menghadap hamparan pegunungan.

Bagaimanakah cara Nurhadi bisa membangun vila mewah itu, padahal Nurhadi dan istrinya Tin Zuraida sama-sama PNS? Hingga saat ini, Nurhadi dan Tin tidak bisa dikonfirmasi kebenaran informasi itu. detikcom sudah berusaha mengkonfirmasi ke rumah Nurhadi di Jalan Hang Lekir, Kebayoran Baru, tetapi tidak ada. Nurhadi saat ini buron dan Tin tidak pernah datang menghadiri pemeriksaan KPK.

“Informan juga memberitahukan Nurhadi punya rumah di Patal Senayan,” ujar Boyamin.

Sebagaimana diketahui, Nurhadi jadi buronan KPK terkait kasus korupsi di Mahkamah Agung (MA) kurun 2011-2016. Diduga Nurhadi menerima suap-gratifikasi untuk mengurus perkara.

Selain menetapkan Nurhadi sebagai buronan, KPK menetapkan mantu Nurhadi, Rezky menjadi buron. Rezky diduga KPK menjadi penghubung Nurhadi dengan pihak berperkara untuk mengurus kasus perdata yang sedang bergulir. Kepengurusan itu diduga kuat tidak gratis. (mb/cnn indonesia/detik)

Pos terkait