Nadiem Ingin Indonesia Kelola Budaya Seperti Korea Selatan

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ingin Indonesia mengelola dan mengolah budayanya seperti Korea Selatan. Menurutnya, Korea Selatan jadi salah satu negara yang sukses membawa budaya asal ke kancah dunia.

“Dia [Korea Selatan] bisa mengolah budaya dia. Tapi dia juga melakukan berbagai macam unsur budaya lain. Tapi setelah itu budaya dari film dan musik mereka jadi besar. Bahkan tradisi mereka pun ikut terangkat,” ujarnya di Jakarta Pusat, Rabu (26/2).

Bacaan Lainnya

Nadiem mengaku dirinya ingin budaya Indonesia juga dikenal di panggung dunia, seperti halnya Korea Selatan. Untuk itu ia menilai ada sejumlah hal yang harus dibenahi dalam aspek kebudayaan.

Indonesia, kata Nadiem, harus mengubah pendekatan dengan budaya. Upaya yang penting dilakukan bukan hanya perkara menjaga kelestarian, tapi berusaha memamerkan keberagaman budaya Indonesia ke negara-negara lain.

Kemudian ragam budaya juga menurut Nadiem bukan hanya baju adat, tari, dan seni, tapi juga aktivitas, tempat, produk hingga keterampilan unik yang melekat pada satu daerah.

“Kenapa semua tourism paling besar Bali, Yogya? Saya jamin banyak pantai-pantai yang lebih cantik dari Bali. Banyak kota-kota lebih bagus dari Yogya. Alasannya budaya, kebudayaan mereka tonjolkan,” katanya.

Untuk itu Nadiem menugaskan Kepala Dinas Kebudayaan di seluruh wilayah mencari tahu potensi daerahnya dengan rinci. Hal ini bisa dilihat dengan memerhatikan jejak wisatawan ketika berkunjung ke daerah mereka.

“Dalam tujuh hari, perhatikan [wisatawan] ke mana saja. Apa rencana perjalanan. Pada saat Anda bisa menjawab itu, dan jawabannya hal menarik,” kata Nadiem.

“Itulah kita bisa mulai pemanfaatan, pengembangan [budaya] yang didukung [pemerintah] pusat dan daerah,” jelas Nadiem kepada jajaran Kepala Dinas Kebudayaan pada Rapat Koordinasi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud.

Ia sendiri menilai perkara kebudayaan sebenarnya tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan. Menurutnya tidak akan ada pendidikan yang berkualitas jika siswa tidak mengenal budaya.

Untuk itu pihaknya bakal memastikan budaya jadi salah satu unsur pada pengembangan kurikulum.

“Jadinya bobot seni, bobot hal-hal yang bersifat dari unsur budaya, maupun kreatifitas itu akan menjadi bobotnya lebih tinggi. Itu satu hal yang kami sedang merumuskan,” tambahnya. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait