Kritis Usai Dikeroyok di Pasific Foodcourt, Keluarga Desak Polisi Amankan Pelaku

Ketua DPD Ormas Paten Kota Batam, Aweng Kurniawan menjenguk korban di RSBP Batam, Sekupang. ist
Ketua DPD Ormas Paten Kota Batam, Aweng Kurniawan menjenguk korban di RSBP Batam, Sekupang. ist

Detak News, BATAM – Lima remaja Hinterland mengaku menjadi korban pengeroyokan sekelompok massa di pasific foodcourt, Batuampar,ย  Batam, Minggu (31/10/2021) dini hari.

Mereka mengaku sedang bersantai, namun tiba-tiba meja mereka didatangi sekelompok orang yang berujung pada pemukulan.

Bacaan Lainnya

Akibat kejadian tersebut, kelima remaja ini mengalami luka-luka, dua luka serius dan satu diantara luka serius saat ini masih menjadi perawatan insentif di ICU Rumah Sakit Badan Penguasaan (RSBP) di Sekupang.

“Kami tak terima, apa salah anak saya harus dipukul hingga kritis,” sesal Jamid, orang tua dari M Huzairi (korban kritis) ke media ini, Senin (1/11/2021).

“Saya minta pertanggungjawaban, siapapun pelakunya harus diproses secara hukum,” tegasnya lagi.

Atas kejadian tersebut orang tua korban mengadu ke Tim Advokasi Persatuan Pemuda Tempatan Nusantara (Paten) Kota Batam, Musrin S, CPL., CPCLE., CPM., CPrM., CPPPLS.. Kemudian korban didampingi pengacara langsung membuat laporan ke Mapolresta Barelang.

“Kita serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib, kita minta 2 x 24 jam pelaku ditangkap,” ungkap Musrin.

Disebutkan Musrin, kasus tersebut harus menjadi perhatian pihak berwajib, agar diusut secara tuntas. Sehingga kasus serupa tidak terulang, dan bisa memberikan rasa aman bagi pengunjung.

“Pihak manajemen Pasific harus bertanggung jawab penuh, jangan sampai menjadi preseden buruk terhadap keamanan di Batam,” tegasnya.

Terakhir Musrin mengatakan bahwa siapapun pelakunya harus diproses hukum, demi memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya.

Ditempat terpisah, Ketua DPD Paten Kota Batam, Aweng Kurniawan mengaku sangat menyayangkan apa yang telah terjadi menimpa anaknya. Sebab menurutnya anak-anak mereka bertamu ke lokasi tersebut yang seharusnya dijaga dan dilindungi.

“Usai pengeroyokan tersebut, mereka lari ke hotel dan menelfon ke pamannya. Mendangar kejadian itu, pamannya langsung menuju ke hotel tempat mereka menginap,โ€ ujar Aweng, Senin (1/11/2021).

Lanjut Aweng, setelah pamannya tiba di lokasi. Ia melihat, salah satu anak yang sedang mengalami pendarahan di rahangnya. Setelah itu, pamannya melarikan ketiga remaja yang terluka tersebut ke rumah sakit.

โ€œSaat berada di hotel pak Ciknya melihat mereka sedang luka-luka dan bergegas membawanya ke rumah sakit,โ€ jelasnya.

Aweng juga mengatakan, saat pengeroyokan terjadi ada beberapa orang yang diduga oknum pengamanan ikut dalam kejadian tersebut.

โ€œAnak-anak kami mengaku juga ada beberapa orang seperti pengamanan yang terlibat. Sebab dalam kejadian tersebut ada yang menggunakan pentungan,โ€ katanya.

Aweng menambahkan, pihaknya mendesak agar pelaku ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sebab jika di biarkan maka tindakan premanisme ini akan membawa dampak buruk kepada pengunjung lainnya.

“Kami meminta management Pasific Food Court agar bertanggung jawab akan kejadian ini. Kita juga mengharapkan pihak berwajib agar dapat menindak semua yang terlibat,” ungkapnya. .

Terakhir, Aweng mengingatkan agar kasus ini betul-betul menjadi perhatian. Hal tersebut penting, karena ia khawatirkan jika tidak ada kejelasan masyarakat hinterland bergerak dan mencari keadilan sendiri. (r)

Pos terkait