Industri Elektronik ‘Was-was’ Virus Corona Ganggu Produksi

Jakarta – Industri elektronik mulai khawatir pada dampak berkepanjangan dari wabah virus corona. Sebab, sebagian komponen industri masih diimpor dari China.

“Selama ini ada komponen yang hanya diimpor dari China,” kata Asisten GM PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Agus Soewadji seperti dikutip dari Antara, Senin (17/2).

Bacaan Lainnya

Beberapa komponen yang masih diimpor dari China di antaranya, komponen panel LED dan motor untuk lemari es.

“Memang produksinya bukan di Hubei, tapi provinsi lain di China. Namun, karena kini pengiriman apapun dari China diawasi ketat, kapal dari China tidak mudah bersandar di pelabuhan karena harus melalui pemeriksaan (bebas Corona),” ujarnya.

Imbasnya, masa bongkar muat komponen industri elektronik menjadi lebih lama, tidak sesuai jadwal produksi.

Untuk menyiasatinya, perusahaan terpaksa menggunakan jalur udara yang notabene ongkosnya lebih mahal.

“Ada komponen yang akhirnya kami impor dengan menggunakan kargo pesawat terbang. Memang lebih mahal,” katanya.

Karena itulah, pihaknya berharap wabah Virus Corona bisa segera diatasi. Jika berkepanjangan pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan akan ikut terseret. Ujung-ujung permintaan pasar elektronik ikut terganggu.

Selanjutnya, ia memperkirakan permintaan elektronik di Indonesia cenderung stagnan pada kuartal I 2020 karena dipengaruhi wabah yang berasal dari Kota Wuhan, China itu.

Kendati demikian, perusahaan yang telah memiliki basis produksi untuk lemari es, mesin cuci, dan televisi, masih menargetkan pertumbuhan penjualan.

“Kami targetkan penjualan Sharp Indonesia bisa tumbuh 10-15 persen tahun ini, dengan mengambil ‘kue’ kompetitor,” ujarnya.

Dikutip dari AFP, hingga Senin (17/2), virus corona sudah membunuh 1.700 orang dan menginfeksi 70.400 orang di China. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait