Di Tengah Wabah Virus Corona, China Hadapi Ancaman Flu Burung

Jakarta – Belum selesai menghadapi wabah virus corona, China harus kembali berhadapan dengan ancaman virus flu burung. Kementerian Pertanian China pada Sabtu (1/2/2020) melaporkan kemunculan kasus H5N1 di kota Shayong, Provinsi Hunan.

Virus terdeteksi di peternakan dengan 7.850 ekor ayam. Dilaporkan sudah lebih dari setengah ayam mati namun belum ada kasus infeksi pada manusia.

Bacaan Lainnya

“Otoritas setempat telah memusnahkan 17.828 ayam untuk merespons wabah ini,” tulis Reuters dan dikutip pada Minggu (2/2/2020).

Provinsi Hunan terletak di sebelah selatan perbatasan Provinsi Hubei, lokasi dari wabah virus Corona. South China Morning Post (SCMP) menyebut hal ini akan semakin memberatkan tugas tenaga kesehatan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus flu burung H5N1 sangat berbahaya bagi manusia karena tingkat kematian yang tinggi. Namun demikian virus ini hanya menular lewat kontak langsung dengan hewan jarang terjadi transmisi penyakit antarmanusia.

Pada tahun 2002 wabah flu burung membuat dunia gempar karena penyebarannya yang begitu cepat bahkan sampai ke Indonesia. WHO mencatat dalam periode 2003-2009 ada 162 kasus flu burung di Indonesia dengan 134 di antaranya meninggal dunia.

Sebelumnya diberitakan, di tengah situasi darurat karena wabah virus corona, pemerintah China mengumumkan kembalinya wabah virus flu burung H5N1 yang dikenal mematikan. Hal ini dilaporkan oleh Kementerian Pertanian China pada Sabtu (1/2/2020).

Virus H5N1 terdeteksi di peternakan dengan 7.850 ekor ayam di kota Shaoyang. Dilaporkan sudah lebih dari setengah ayam mati namun belum ada kasus infeksi pada manusia.

“Otoritas setempat telah memusnahkan 17.828 ayam untuk merespons wabah ini,” tulis Reuters dan dikutip pada Minggu (2/2/2020).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) virus flu burung H5N1 sangat berbahaya bagi manusia karena tingkat kematian yang tinggi. Selain itu peneliti juga memerhatikan virus terus bermutasi sehingga ada kekhawatiran suatu waktu virus ini bersifat mudah menyebar antarmanusia.

“Hampir semua kasus infeksi H5N1 dikaitkan dengan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, unggas mati, atau lingkungan terkontaminasi. Virus ini tidak mudah menginfeksi manusia, dan penyebaran antarmanusia jarang terjadi,” tulis WHO dalam situs resminya.

Pada tahun 2002 wabah flu burung membuat dunia gempar karena penyebarannya yang begitu cepat bahkan sampai ke Indonesia. WHO mencatat dalam periode 2002-2009 ada 162 kasus flu burung di Indonesia dengan 134 di antaranya meninggal dunia. (mb/detik)

Pos terkait