Hindari Polusi, Risma Sebut Banyak Warga Jakarta Pindah ke Surabaya

Jakarta – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut banyak warga Jakarta pindah ke Surabaya karena terkena penyakit asma akibat kualitas udara Jakarta yang cenderung buruk.

“Banyak warga Jakarta pindah ke Surabaya karena anaknya asma. Begitu ke Surabaya mereka enggak sakit lagi,” kata Risma saat jadi pembicara di forum Indonesia Millenial Summit 2020 di Gedung Tribrata, Jalana Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (17/1).

Bacaan Lainnya

Risma mengklaim kualitas udara Surabaya setiap tahun terbilang membaik. Padahal warga Surabaya saat ini disebutnya gemar membeli mobil.

Dia mengaku sebisa mungkin tak pernah melarang warganya membeli mobil karena hak membeli dan menggunakan kendaraan sepenuhnya milik warga.

Caranya mengakali polusi udara akibat penggunaan kendaraan adalah dengan sebanyak mungkin menanam pohon-pohon di tengah kota.

“Makanya Surabaya kaya hutan. Di tengah kota kaya hutan. Karena selalu saya tambah terus karena mobilnya tambah terus,” kata Risma.

“Semua pagar saya kasih pot, akhirnya serap polusi. Selain nambah taman, ruang hutan kota juga serap polusi,” lanjutnya.

Risma mengaku selalu memanfaatkan semua lahan yang ada. Sekecil apapun, alih-alih menyimpan batu di tengah kota, dia akan berusaha memenuhi lahan kosong tersebut dengan pohon.

“(Bukan patung batu) Ya pohon. Space ruang sekecil apapun saya berusaha itu ditanami supaya serap polusi,” kata Risma.

Dalam kesempatan itu, Risma juga berbagi cara mendeteksi tingginya polusi udara di Surabaya dengan cara manual. Dia mengaku tak banyak memiliki alat pendeteksi polusi. Maka, cara manual pun ditempuh dengan mendeteksi perkembangan pohon-pohon yang ada di tengah kota.

“Mudah sekali, kalau pohon sudah tumbuh batang pohonnya sudah hitam itu polusi sudah tinggi. Begitu daunnya kering, gak mekar, itu polusi sudah tinggi,” kata dia. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait