Tidak Ada Solusi, Warga Minta Pihak Pollux Habibie Kembali ke Dasar Amdal

Detak News, BATAM –  Permasalahan banjir yang menimpa perumahan Citra Batam, Kelurahan Teluk Tering, Batam Kota, yang diakibatkan oleh limpahan air dari Apartemen Pollux Habibie, terutama saat hujan turun, hingga kini belum menemui titik terang. Hal tersebut diketahui saat media ini mengkonfirmasi kepada Ketua RT 002, RW 001, perumahan tersebut, Edi Vitria pada Senin (17/7/2023) sore.

Menurut berita yang beredar, pihak Apartemen tersebut melalui General Managernya, Aris Setiawan menyampaikan bahwa pihaknya sudah meminta maaf kepada beberapa warga perumahan Citra Batam yang terdampak, serta sudah langsung mengambil tindakan di lapangan perihal pipa saluran bersama-sama dengan kontraktor PU Pemko Batam untuk menyelesaikan saluran dan drainase yang menyebabkan debit air naik, dan saat ini sedang dalam proses pengerjaan.

Bacaan Lainnya

Ketua RT 002, RW 001, Kelurahan Teluk Tering, Kecamatan Batam Kota, Edi Vitria saat dikonfimasi oleh media ini mengatakan, selaku Ketua RT Edi mengaku belum pernah dijumpai oleh pihak manajemen Pollux.

“Yang ada itu petugas harian, yang membersihkan saluran parit”, tegas Edi.

Kalau memang ada koordinasi kata Edi, tentu ada MoU dan ada kesepakatan apa saja yang disetujui.

“Bukan kita ngobrol sama tenaga harian trus dianggap koordinasi, secara teknis itu gak ngefek”, kata Edi sekali lagi.

Selanjutnya Edi menanyakan perihal statemen pihak Pollux Habibie kepada media beberapa waktu lalu yang mengatakan drainase telah diperbaiki dan sedang dalam proses pengerjaan.

“Yang ada mereka bangun saluran parit di perumahan kami, dan saluran parit ini muaranya kita tidak tau, kan masuk ke wilayahnya Fanindo, nah kalau Fanindo menutup parit itu ini mentok, nah itu bom waktu untuk mereka,” papar Edi.

Kemudian tambah Edi, ia tidak pernah melihat petugas PU namun yang mereka terima justru dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang mencari data dari PPNS.

“Menjadi tanda tanya kita, air ini seperti apa sebenarnya, kok bisa, kalau dia bilang lobang tanahnya lobang septi, secara teknis ini septi untuk gas tanah biar jangan meledak, bukan tempat air, jadi ilmu teknis ini juga bingung saya,” tutur Edi.

Menurutnya, jika ini sengaja dibuat lubang-lubang aliran air itu bukan hal yang tepat, melainkan hanya untuk rembesan air.

“Tapi kalau mancur, kan parit dipertanyakan ini, berarti ada saluran air yang sengaja dibuang disini, itu yang sangat membahayakan dan kami jadi korban,”ungkapnya.

Edi membenarkan, bahwa setiap terjadi banjir akibat limpahan air dari Pollux pihak Pollux selalu meminta maaf, namun demikian dikatakan Edi untuk kompensasi atas kerugian warga yang terdampak tidak pernah mereka dapatkan.

“Jangankan kompensasi, realisasi perbaikan saja tidak ada,” kesal Edi.

Sejauh ini untuk upaya agar hal serupa tidak terjadi, Edi berharap agar Pollux dapat dikembalikan sesuai dengan dasar dokumen Amdal nya.

“Ini seharusnya tidak tegak lurus, tapi dua turap, dimana orang buat dinding konstruksi pembatas yang setinggi ini dengan sistim level satu turap,” ujar Edi.

Dikatakan Edi pihaknya pernah mengadu ke Komisi I DPRD Kota Batam, dan Komisi I DPRD Kota Batam mengusulkan agar dinding dua turap.

Edi berharap agar pihak Pollux ada tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, serta kepada Instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup agar segera mengambil tindakan dengan melakukan pengawasan serta tidak melakukan pembiaran agar hal tersebut tidak terjadi.

“Mereka harus review kembali, ukur kembali, struktur, kontruksi, kemudian kami minta air ini hentikan sama sekali, karena itu biang permasalahan yang timbul, terserah dengan cara apa dia pakai”, tutup Edi.

Saat media ini datang ke lokasi, air tampak masih keluar melalui cela-cela dinding yang dibuat oleh pihak Pollux Habibie, meski cuaca sedang dalam keadaan tidak hujan.

Kemudian media ini mencoba mengkonfirmasi kepada General Manager Pollux Habibie Aris Stiawan, dengan mendatangi apartemen tersebut, pada Selasa, 18 Juli, 2023, namun hingga berita ini diterbitkan Aris sulit ditemui dan tidak menjawab konfirmasi yang dikirimkan melalui pesan singkat WhatsAap. (ea)

Pos terkait