Plh Direktur RSBP: Jangan Ketakutan, Jangan Pula Terlena karena Covid-19 Benar Adanya

Detaknews.co.id, BATAM – Deputi 1 Badan Pengusahaan (BP) Batam, Wahjoe Triwidijo Kuncoro meninjau langsung Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP), Jumat (16/7/2021) di Sekupang.

Dalam kunjungannya, ia memberikan support kepada Plh Direktur RSBP Batam, DR Muhammad Askar Mars dan para Nakes yang bertugas menangi pasien, khususnya  pasien Covid-19.

Bacaan Lainnya

“Pesan saya semangat, dan jangan pernah abai menerapkan Protokol Kesehatan,” pungkasnya.

Sementara itu, Plh Direktur, Muhammad Askar Mars mengingatkan bahwa masalah Covid-19 bukan hanya bicara soal penurunan kesehatan seseorang tapi juga masalah psikologis yang terkadang memberi dampak lebih berat.

Karenanya, Askar melihat perlunya memberikan edukasi ke masyarakat tentang Covid-19, sebab saat ini terlalu banyak sumber informasi yang terkadang tidak memberikan pencerahan kepada masyarakat.

“Soal Covid-19, intinya jangan terlalu ketakutan, jangan pula tidak percaya adanya Covid-19,” ujarnya.

Baik kelompok masyarakat yang tidak percaya adanya Covid-19, maupun kelompok yang terlalu ketakutan terhadap Covid-19, perlu mendapatkan edukasi karena keduanya berpeluang terpapar Covid-19.

Kelompok pertama adalah masyarakat yang tidak percaya adanya Covid-19, kelompok ini cenderung abai dan tidak melakukan proteksi sama sekali. Mereka tidak pakai masker dan juga tidak menerapkan Protokol Kesehatan (Protkes) lainnya.

“Karena tidak percaya adanya Covid-19, maka kelompok ini biasanya tidak pakai masker, dan tidak melakukan proteksi diri,” terangnya.

Kelompok ini, lanjutnya, sangat rentan terpapar Covid-19, karena abai dalam kehidupan sehari-hari.

Kelompok kedua, adalah masyarakat yang terlalu ketakutan terhadap Covid-19. Kelompok masyarakat ini cenderung over proteksi, sangat ketakutan dan banyak mengurung diri.

“Sangking banyaknya mengurung diri, justru kelompok ini banyak mengurung diri dan jarang kena sinar matahari,” terangnya.

Kelompok kedua ini memang melakukan proteksi tapi terlalu berlebihan, sehingga cenderung deferesi dan menyebabkan imun turun.

“Padahal imunlah yang melawan Covid-19 itu,” terangnya lagi.

Kesimpulannya, dua kelompok ini sama-sama punya resiko tinggi terpapar. Karenanya harus mendapatkan edukasi yang benar.

“Kedua kelompok ini tak benar, seharusnya kita percaya adanya Covid-19 tapi jangan pula kita memiliki ketakutan berlebihan,” pungkasnya disela-sela kunjungan Deputi 1 BP Batam. (r/yn)

Pos terkait