Asita Sebut Devisa dari Turis China Bisa Menguap Rp6,8 T

Jakarta – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) memperkirakan penyebaran wabah Virus Corona akan berdampak ke sektor pariwisata. Pasalnya, kunjungan wisatawan China ke Indonesia cukup besar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan China ke Indonesia selama periode Januari -November 2019 mencapai 1,91 juta orang.

Bacaan Lainnya

Pemerintah memperkirakan rata-rata pengeluaran turis asing di Indonesia sekitar US$1.000 per kunjungan atau Rp14 juta per kunjungan (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS).

Tapi, karena Virus Corona tersebut, Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies/ASITA) Budijanto Ardiansjah menyebut kunjungan tersebut berpotensi turun. Ia memperkirakan penurunan terjadi karena pembatasan penerbangan yang dilakukan demi mencegah penyebaran virus.

Perkiraannya, pembatasan tersebut akan dilakukan tiga sampai enam bulan ke depan. Dengan kondisi tersebut, Budijanto memperkirakan kunjungan wisatawan China bisa berkurang sampai dengan setengahnya.

“Sebenarnya informasinya belum lengkap, jadi belum tahu persentase (pasti), tapi saya rasa bisa terjadi penurunan sampai separuh,” katanya.

Dan kalau itu terjadi berapa besar devisa yang berpotensi amblas?

Dengan memperhatikan proyeksi Budijanto dan data BPS yang menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan China pada periode Januari- Juni 2019 mencapai 1,05 juta orang, maka kemungkinan jumlah turis Negeri Tirai Bambu ke RI tinggal sekitar 500 ribu orang saja.

Artinya, jika rata-rata pengeluaran turis China di Indonesia sekitar US$1.000 atau Rp14 juta per kunjungan, maka penerimaan devisa tinggal US$500 juta atau Rp6,805 triliun, merosot 50 persen dibandingkan dengan saat kondisi normal.

Kemerosotan jumlah penerimaan devisa tersebut belum memperhitungkan dampak penyebaran Virus Corona terhadap kunjungan wisatawan dari negara lain yang mungkin terpengaruh akibat masalah tersebut. (mb/cnn indonesia)

Pos terkait