Polisi Ungkap Karyawan Bank Pelaku Penggelapan Dana Nasabah

Detak News, BATAM – Polisi amankan 4 pelaku penggelapan uang nasabah di dua Bank berbeda yang ada di Batam. Keempat pelaku disalah satu Bank inisial MI dengan kerugian korbannya 13,200 milyar, kemudian di Bank berbeda ada 3 tersangka dengan inisial FQ, HS dan KS dengan kerugian korban sebesar 12,684 milyar. Dengan total kerugian 25 milyar lebih.

Hal ini disampaikan oleh Dirkrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi saat gelar konferensi pers pada Kamis (9/11/2023) pagi, bertempat di Mapolda Kepri.

Bacaan Lainnya

“Mereka adalah karyawan Bank di bagian CS, bagian operator dan marketing, mereka mencari nasabah yang belum memiliki aplikasi M-Banking dan SMS Banking karena ketika uang ditarik atau dipindahkan nasabah tidak akan tau uangnya sudah keluar karena tidak ada notifikasi,” jelas Nasriadi.

Kemudian modus kedua dijelaskan Nasriadi, para pelaku kenal dengan nasabah sehingga ketika mereka melakukan pergantian pin dan meminta ke nasabah dan dilakukan update data nasabah akan begitu saja memberikan pin kepada pelaku.

“Kemudian mereka memindahkan uang nasabah ke rekening penampung yang merupakan Fake rekening dan berada dibeberapa daerah, seperti di Sumatera Selatan, Jawa, dan sebagainya,” jelas Nasriadi sekali lagi.

Hal tersebut merupakan sindikat dan hingga saat ini masih dilakukan pengambangan dan akan terus dilakukan pengejaran.

Atas kerugian nasabah pelaku di sangkakan dengan UU ITE nomor 11 tahun 2008 pasal 34 48 serta UU perbankan, karena pelaku adalah karyawan Bank.

Hingga saat ini Polisi masih terus mengumpulkan beberapa nasabah.

Nasriadi menghimbau kepada seluruh nasabah dari Bank apapun jika merasa uangnya hilang begitu saja, agar segera melaporkan ke Bank maka Bank akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian maka akan didapati apakah uang nasabah yang hilang bagian dari sindikat yang kini diungkap Polisi atau sindikat lainnya.

“Disarankan kepada seluruh nasabah agar mendaftar M-Banking atau SMS Banking, sehingga apabila ada transaksi yang bukan dilakukan nasabah, maka akan diketahui melalui notifikasi yang dikirimkan oleh SMS Banking,” ucap Nasriadi.

Selanjutnya ia juga menambahkan, agar nasabah tidak dengan mudah memberikan data pribadi atau PIN kepada petugas Bank, meskipun ada hubungan baik kepada petugas Bank.

“Karena PIN hanya boleh diketahui oleh nasabah itu sendiri,” tegas Nasriadi.

Kemudian segera lakukan pergantian PIN secara berkala agar tidak mudah ditiru atau dicuri oleh pihak manapun terutama pihak Bank yang sudah dekat dengan nasabah.

“Saat ini kita masih terus melakukan pengembangan dan masih terus berkoordinasi dengan pihak Bank, apakah ada korban-korban lainnya karena ini kita gabung antara kedua Bank kerugian nasabah hampir 26 milyar ,” tutur Nasriadi.

Ia juga menghimbau bagi nasabah yang memiliki autodebit agar melakukan autodebit dipertengahan bulan. Karena autodebit di awal bulan atau diakhir bulan akan memberikan kesempatan bagi oknum karyawan Bank untuk melakukan kecurangan dengan menggunakan selisih hari di kalender yang tiap bulannya jumlah hari dan tanggal tidak sama.

“Nasabah yang autodebit akhir bulan ketika ditarik pada awal bulan dia tidak akan sadar bahwa sudah ada 2 transaksi,” pungkas Nasriadi. (ea)

Pos terkait