Pembinaan Cabor, Plt Ketua KONI Batam Hadiri Muskot Taekwondo Indonesia Batam

Plt Ketua KONI Batam, Rinaldi Samjaya memberikan sambutan dalam Muskot Taekwondo Indonesia Kota Batam. Foto ea

Detak News, BATAM – Sebagai bagian dari pembinaan Cabang Olahraga (Cabor) di Kota Batam, Pelaksanaan tugas (Plt) Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Batam, Rinaldi Samjaya hadir dan memberikan sambutan dalam acara Musyawarah Kota (Muskot) Taekwondo Indonesia Kota Batam, Minggu (27/8/2023) pagi di hotel PIH, Batam Centre, Batam.

Dalam sambutannya Plt Ketua KONI Batam mengingatkan bahwa Muskot merupakan forum untuk memilih Ketua guna melanjutkan roda kepemimpinan organisasi, silahkan memilih pemimpin dengan mengikuti aturan main organisasi, yakni Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Bacaan Lainnya

“Selamat bermusyawarah, namun harus tetap mengikuti aturan main Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga,” pesan Rinaldi Samjaya dalam sambutannya.

Sebagaimana diketahui bersama pelaksanaan Muskot digelar setelah
berakhirnya masa bakti pengurus Taekwondo Indonesia Kota Batam periode 2019-2023.

Suasana Muskot Taekwondo Indonesia. Foto ea
Suasana Muskot Taekwondo Indonesia. Foto ea

Namun pelaksanaan Muskot kali ini diwarnai dengan protes, bahkan salah satu bakal calon Ketua Taekwondo Indonesia Kota Batam Ryan Jimy Siburian melakukan aksi Walkout, ia menilai pihak pengurus Kota Taekwondo Indonesia Kota Batam syarat kepentingan dan tidak sesuai SOP dengan tidak adanya SCOC (Steering Committee dan Organizing Comittee).

“Saya Walkout karena prosesnya itu tidak membawa hasil dan saya tau prosesnya sudah tidak benar, parahnya lagi tidak ada SCOC,” kata Jimy saat keluar dari ruang musyawarah.

Menurutnya, sebelum melakukan musyawarah Kota seharusnya surat pemberitahuan masuk 14 hari, namun dikatakan Jimy seolah semua dipaksakan.

“Tanggal 23 dibuat suratnya tapi tanggal 24 sudah masuk, cuma maju 1 hari,” tutur Jimy.

Ditempat yang sama, waktu yang berbeda, Arli selaku Ketua panitia mengatakan, semua sudah sesuai SOP dan semua peserta memiliki SK.

“Beliau (Jimy) merasa ada beberapa club ini yang SK nya itu tidak sah dan kurang menerima, itu sih yang membuat beliau Walkout,” terang Arli.

Namun demikian dikatakan Arli, sidang tetap berlanjut dan tidak ada penundaan hingga mendapatkan hasil.

Untuk prosesnya sendiri Arli menambahkan, semua sudah sesuai SOP.

“Namanya kita melakukan segala sesuatu itukan tidak bisa semuanya berjalan seratus persen sempurna, ada sedikit kendala itu biasa,” sambung Arli.

Terkait tidak adanya SCOC Arli menuturkan, “itu mungkin karena keterbatasan kita saja, tapi namanya segala sesuatu yang tidak begitu riskan saya rasa tidak perlu dimasalahkan”.

Untuk menjaringkan calon sendiri di ungkapan Arli untuk syaratnya tidak sulit, bahkan sangat mudah, yaitu dengan ADRT yang ada.

Dan club-club yang baru bermunculan ia menerangkan bahwa sebenarnya itu bukan club baru, melainkan club lama hanya registrasinya saja yang baru dilakukan.

“Kita cek kelokasi, dan segala sesuatu ada verifikasinya dulu baru kita sahkan,” tutupnya. (ea)

Pos terkait