Kadisbudpar Batam Bersama PWI Kepri Nostalgia di Melawa Teh Tarik Belakangpadang

Kadisbudpar Batam, Ardiwinata (tengah kacamata) bersama sejumlah ketua assosiasi pariwisata Kota Batam di Melawa Teh Tarik Belakangpadang KBC. ist
Kadisbudpar Batam, Ardiwinata (tengah kacamata) bersama sejumlah ketua assosiasi pariwisata Kota Batam di Melawa Teh Tarik Belakangpadang KBC. ist

Detak News, BATAM – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Batam, Ardiwinata memberikan apresiasi kepada pengelola tempat makan Melawa Teh Tarik Belakangpadang yang berada di Komplek Ruko KBC, Batam Kota.

Pria yang akrab disapa Ardi ini, menceritakan nostalgia kurang lebih satu tahun keberadaan Melawa Teh Tarik Belakangpadang ke awak media, apalagi menurutnya banyak perkembangan yang ditorehkan oleh rumah makan khas Melayu tersebut dalam mendukung dunia pariwisata Kota Batam.

Bacaan Lainnya

“Buktinya dulu hanya satu ruko dan hanya di lantai satu, namun sekarang berkembang menjadi dua ruko ada juga di lantai dua. Ini menunjukkan perkembangan yang luar biasa dan tidak mungkin nantinya akan menjadi tujuan pelancong dari luar negeri,” ujar Ardi kepada awak media, Minggu (13/2/2022) pagi.

Ardi yakin Melawa Teh Tarik Belakangpadang ke depan akan terus berkembang. Pasalnya, di tempat ini tersedia minuman dan makanan yang kental dengan budaya Melayu dan belum banyak di Batam tempat serupa.

“Melawa ini sudah meringankan tugas Dinas Pariwisata. Di mana ikut dalam mengenalkan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah salah satunya adalah terkait makanan dan Melawa sudah mengenalkan masakan Melayu dan mendunia,” terang Ardi di hadapan para pelaku pariwisata, asosiasi pariwisata yang hadir di acara yang dikemas santai dan penuh keakraban tersebut.

Ardi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membangkitkan pariwisata Batam yang sangat terdampak pandemi Covid-19.

“Saat ini tak ada kata lain, mari kita saling tolong menolong, saling membantu agar kita bangkit dari pandemi ini,” ungkap Ardi.

Sementara, Ella, Owner Melawa Teh Tarik Belakangpadang mengucapkan terimakasih atas doa dan dukungan Disbudpar Batam dan pelaku wisata sehingga Melawa terus berkembang.

“Tanpa teman-teman semua, termasuk teman-teman wartawan Melawa tentu tak seperti sekarang,” terang Ella.

Sekilas Ella mengutarakan bahwa Melawa sendiri bisa diartikan dua hal, pertama merupakan nama pulau di daerah Belakangpadang, Batam. Di mana dulunya pulau tersebut merupakan tempat bermainnya sewaktu kecil bersama kawan-kawan.

Kedua, Melawa juga bisa diartikan mengajak atau membawa, “Ayo kita Melawa minum teh tarik di tempat tersebut,” ungkapnya.

Sedangkan untuk masakan yang merupakan ciri khas Melayu merupakan makanan dan minuman yang sudah dimulai orangtuanya sejak setengah abad yang lalu.

“Kalau keluarga saya sudah mulai jualan sejak 50 tahun lalu. Jadi rasanya betul-betul Melayu punya,” ungkap Ella.

Khusus Teh Tarik ungkapnya merupakan teh tarik yang diracik dengan menggabungkan tiga rasa dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Sehingga rasanya begitu khas dan dapat diterima lidah warga di tiga negara tersebut.

“Teh Tarik Melawa ini menjadi brand kita dan banyak juga dijadikan oleh-oleh, Melawa juga mempunyai paket wisata mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp70 ribu perorang,” jelas Ella. (r)

Pos terkait