Detak News Gandeng Grup Em Cia Lan Sambangi Rumah Nek Siti di Baloi

Pimpinan Perusahaan Detak News, Henty Wahyuyanti (kiri) menyerahkan bantuan ke Nenek Siti. Ist
Pimpinan Perusahaan Detak News, Henty Wahyuyanti (kiri) menyerahkan bantuan ke Nenek Siti. Ist

Detak News, BATAM – Kondisi memperihatinkan yang dialami oleh Nenek Siti atau biasa disapa Nek Siti (67), warga Ruli Baloi Dalam, Kecamatan Lubukbaja, Kota Batam yang bertahun-tahun hidup sendiri dengan keterbatasan ekonomi menggugah hati segenap keluarga besar Detak News, media online yang berdomisili di Batam.

Melalui program Detak News berbagi,  Jumat (27/8/2021) siang, jajaran Detak News dengan menggandeng mitra kerjanya Em Cia Lan menyambangi Nek Siti di rumah reotnya.Kondisi rumah Nek Siti sangat tidak layak huni, dan berkat uluran tangan para dermawan, kini rumah Nek Siti sedang tahap perbaikan.

Bacaan Lainnya
Kondisi rumah Nek Siti yang tengah dalam pengosongan untuk direnovasi. Ist
Kondisi rumah Nek Siti yang tengah dalam pengosongan untuk direnovasi. Ist

Selain melihat langsung kondisi Nek Siti, keluarga Detak News juga langsung menyerahkan bantuan paket sembako yang berisikan berbagai kebutuhan sehari-hari untuk Nek Siti. Bantuan yang kami serahkan ini dengan harapan bisa meringankan beban keseharian yang dialami nenek yang sudah menetapkan puluhan tahun di Batam.

“Kami melihat postingan di salah satu medsos, karenanya kami turun langsung ke lokasi dan ternyata kondisi Nek Siti sungguh memprihatinkan. Mudah-mudahan bisa meringankan beban Nek Siti,” terang Pimpinan Perusahaan Detak News, Henty Wahyuyanti di lokasi.

“Kali ini program kami di dukung oleh mitra kerja kami Em Cia Lan,” lanjutnya.

Program Detak News peduli, lanjutnya, merupakan aktivitas spontanitas dari  keluarga besar Detak News ketika menjumpai ada masyarakat yang memerlukan uluran tangan.

Seperti halnya sebelumnya, Detak News mengunjungi Panti Asuhan di Jembatan 5 Barelang, pondok Tahfiz di Jalan utama Tanjung Gundap dan Yayasan Annur di Jembatan 5 Barelang.

Dengan penuh haru dan mata berkaca-kaca, Nek Siti mulai bercerita bahwa dia terdampar di Kota Batam sejak tahun 1995, dan sempat menjadi TKW sebelum akhirnya tinggal menetap di Ruli Baloi Dalam, Kota Batam.

Dulunya ia tinggal dengan suaminya, namun ia kemudian ditinggal mati oleh suaminya dan akhirnya tinggallah seorang diri di rumah petak berukuran 3×4 meter, karena ia tidak dikaruniai anak

“Dulu tinggal berdua dengan suami karena tidak dikaruniai anak, setelah suami meninggal saya tinggal sebatang kara,” ungkapnya mengenang masa lalunya.

Sangking lamanya hidup sendiri, Nek Siti tidak tau persis kapan suaminya namun meninggal dunia. Namun yang pasti dia berupaya meneruskan hidup seorang diri dengan berbagai profesi yang dijalani.

Namun beberapa tahun terakhir seiring dengan kondisi tubuhnya mulai menua, ia tidak bisa lagi bekerja seperti biasa. Beruntunglah tetangga kiri kanannya serta warga sekitar punya kepedulian tinggi dengan silih berganti datang memberikan bantuan.

“Kalau makan sehari-hari dibantu warga sekitar, saya sangat berterimakasih,” ujarnya lirih.

Ketua RT setempat, Adi Sunoto menceritakan bahwa Nek Siti sudah puluhan tahun menetap di Baloi Dalam dengan hidup sebatang kara.

Karenanya, ia bersama warga sekitar sudah menganggap sebagai keluarga, sehingga mereka saling bergantian memberikan bantuan guna meringankan beban Nek Siti.

“Kondisinya cukup memprihatinkan, Alhamdulillah warga cukup peduli, ditambah lagi saat ini datang uluran tangan dari berbagai pihak,” ujar pak RT ditemui Detak News di rumah Nek Siti. (r)

Pos terkait