Syaiful: Pergantian ATB Jangan Dijadikan Konsumsi Politik

Detaknews.co.id, Batam – Aktivis buruh senior Provinsi Kepri, Syaiful Badri Sofyan mengatakan bahwa pro kontra peralihan pengelolaan air bersih dari PT Adhya Tirta Batam (ATB) ke PT Moya Indonesia wajar terjadi, namun ia mengingatkan agar peralihan tersebut jangan dijadikan konsumsi politik.

“Jangan dijadikan konsumsi politik, tapi seharusnya semua pihak memberikan kepercayaan ke pemerintah bahwa pilihan yang diambil adalah yang terbaik,” ungkap Syaiful ke awak media, Kamis (10/9/20).

Bacaan Lainnya

Begitu juga menurutnya, jika terjadi gangguan dimasa transisi itu merupakan konsekwensi logis. Hanya saja, harapnya, gangguan yang dimungkinkan muncul harus diprediksi jauh-jauh hari sehingga dapat diminimalisir secepatnya.

“Semua pihak harus bisa meminimalisir semaksimal dan sebaik mungkin, demi masyarakat Batam dan dunia usaha,” ungkapnya.

Dijumpai wartawan dibilangan Batam Center, Syaiful juga mengungkapkan berbagai harapannya, diantaranya berharap pengelolaan air di Batam dipegang langsung oleh pemerintah seperti halnya di daerah lain. Pasalnya air menyangkut kebutuhan khalayak umum.

“Tapi karena mungkin pemerintah belum mampu atau belum mempersiapkan diri, maka tidak adalah salah diswastakan sembari menyiapkan diri,” ungkapnya.

Harapan lainnya, bahwa kehadiran pendatang baru diharapkan muncul inovasi baru, sehingga menurutnya ada harapan munculnya perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

“Ada harapan muncul inovasi baru, kearah yang lebih baik,” terangnya lagi.

Selanjutnya, terjadinya perbedaan pendapat antara BP Batam dengan ATB memberikan gambaran, bahwa sebenarnya ATB tidak dewasa dalam menerima kenyataan yang ada.

Terakhir, baginya bukan berarti ATB tak memiliki jejak yang kontroversi dalam perjalanannya di Batam, karena dalam perjalanannya ia pernah bersama beberapa SP/SB di Batam melakukan unjuk rasa ke kantor ATB terkait kenaikan tarif yang waktu itu berdampak langsung pada KHL (Kebutuhan Hidup Layak). (rilis)

Pos terkait