Singapura dan Indonesia akan segera masuk ‘Green Lane Reciprocal’ untuk jalur ekonomi dan wisata

SINGAPURA: Singapura dan Indonesia akan memulai diskusi tentang “Green Lane Reciprocal” untuk memungkinkan perjalanan penting dilanjutkan secara bertahap, kata Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) pada Selasa (25/8/2020).

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam pertemuannya bersama kementerian luar negeri Singapura Dr Vivian Balakrishnan
sepakat bahwa kedua negara harus bekerja sama erat untuk memperkuat kerja sama kesehatan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi, memperdalam kerja sama keuangan dan memfasilitasi perjalanan yang aman.

Bacaan Lainnya

Mengingat hubungan bisnis yang kuat antara Singapura dan Indonesia, kedua menteri luar negeri menugaskan para pejabat untuk memulai diskusi tentang ‘Green Lane Reciprocal’ untuk memungkinkan perjalanan penting secara bertahap dilanjutkan dengan cara yang akan menjaga kesehatan dan keselamatan publik di kedua negara.

Dalam kunjungan tersebut, Menlu Retno Marsudi mengunjungi Singapura dari 24 Agustus hingga 26 Agustus. Ia dijamu makan siang oleh Dr Balakrishnan dan dia juga melakukan kunjungan kehormatan pada Perdana Menteri Lee Hsien Loong di Istana pada hari Selasa.

Mr Lee dan Retno Marsudi menegaskan kembali “hubungan yang sangat baik” antara Singapura dan Indonesia, dan membahas bagaimana kedua negara dapat terus bekerja sama untuk mengatasi tantangan bersama yang dibawa oleh pandemi COVID-19, “kata MFA.

Mereka juga mendorong diskusi bilateral lebih lanjut antara para pejabat, pernyataan MFA menambahkan.

Dalam sebuah posting Facebook pada hari Selasa, Lee mengatakan dia berbicara dengan Presiden Indonesia Joko Widodo beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, dan melanjutkan diskusi dengan Marsudi tentang “bersama-sama mengatasi pandemi”.

“Singapura senang dapat menyumbangkan pasokan medis untuk mendukung perjuangan Indonesia melawan COVID-19,” kata Lee, seraya menambahkan bahwa Singapura berada di jalur yang tepat untuk tetap menjadi investor utama di Indonesia tahun ini, yang telah terjadi sejak 2014.

“Bahkan saat kita mengambil bagian dari pandemi, kita tidak boleh mengabaikan satu sama lain untuk pulih dari krisis ini. Sebagai tetangga dekat, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga satu sama lain, karena kita semua menjadi lebih kuat bersama,” kata Lee .

Dalam sebuah posting Facebook pada hari Selasa, Dr Balakrishnan mengatakan: “Sebagai tetangga dekat, Singapura dan Indonesia telah bekerja sama dengan baik untuk mengatasi tantangan umum yang ditimbulkan oleh COVID-19 selama beberapa bulan terakhir.”

“Mengingat hubungan orang-ke-orang dan bisnis yang luas antara negara-negara kami, kami setuju bahwa para pejabat dapat mulai mengeksplorasi bagaimana melanjutkan perjalanan dinas dan bisnis yang penting dengan aman, dengan pengamanan komprehensif untuk melindungi kesehatan rakyat kami,” tambahnya.

Sumber: CNA / lk (mi)

Pos terkait