Pelabuhan Sepi Abikat Kebijakan Lockdown Singapura Dan Malaysia

BATAM – Aktivitas di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center mulai terlihat sepi dibandingkan hari-hari biasanya pasca Malaysia dan Singapura mengumumkan kebijakan lockdown dalam upaya penanganan penyebaran virus korona ( COVID- 19) pertanggal 16 Maret 2020 lalu.

Kebijakan lockdown itupun berimbas terhadap aktifitas pelayaran di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, khususnya pada keberangkatan Ferry Internasional.

Bacaan Lainnya

Manager Operasional PT Synergy Tharada yang merupakan Pengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Rizan Nika Astaga mengatakan bahwa pelayaran mengacu pada pelarangan yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan dan juga sudah ada surat dari Kedutaan Negara Republik Indonesia bahwasannya diberlakukan selama 14 hari sedangkan Singapura sejak kemarin (Senin).

“Untuk Singapura itu, boleh berangkat tapi bagi pelancong harus ada ijin dari Konsulat Jenderal yang ada di Batam. Dan kalau di ijinkan, mereka bisa berangkat. Namun demikian setelah tiba disana dan sama dengan yang punya visa itu, harus 14 hari di karantina di tempat dimana tujuan mereka,” ujar Rizan Nika Astaga kepada media saat di ruang kerjanya dalam kawasan Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Kamis (19/3/2020).

Dikatakannya, sementara itu jika ke negara Malaysia, karena lockdown sudah tidak ada lagi yang berangkat ke Malaysia. “Dari 43 kapal yang beroperasi, hanya 7 kapal saja yang berlayar ke Malaysia, sedangkan untuk ke Singapura dari 34 kapal menjadi 11 kapal,” terangnya.

Ia juga menjelaskan, dengan adanya lockdown bagi para penumpang, sangat berimbas kepada pendapatan atau Income yang masuk di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center.

“Kalau mengenai imbas, ya sudah pasti lah. Yang namanya Pelabuhan ini kan adalah aset negara Komersial artinya tempat bisnis. Ya ketika ini tidak jalan, mau tidak mau tentu ada pengurangan terhadap income yang masuk kepada kita,” jelasnya.

Menurutnya, yang namanya lockdown tentu tidak ada pelayaran yang masuk dan keluar. Namun demikian, ia menerima informasi dari Sat Bandar bahwasannya ada beberapa yang masih bisa melakukan pelayaran.

“Tapi kapal tersebut, kalau dari Batam Center tujuan ke Malaysia itu untuk menjemput orang-orang Indonesia yang ada di Malaysia. Kemudian kalau kapal Malaysia yang masuk ke kita, itu orang-orang Indonesia yang di antar ke Indonesia melalui Pelabuhan Batam Center,” pungkasnya.

Pos terkait