Wakil Presiden Iran Positif Terjangkit Corona, Prancis Catat 20 Kasus Dalam Sehari

Teheran – Penyebaran virus corona di Timur Tengah terus meningkat. Di Iran, angka infeksi virus corona mencapai 254 orang, termasuk Wakil Presiden Iran Urusan Wanita dan Keluarga, Mashoumeh Ebtekar.

Dikutip Associated Press, Kamis (27/2/2020), kasus corona di Iran sudah menewaskan 26 orang. Jumlah tersebut merupakan angka kematian tertinggi kasus corona di negara luar China.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, terkait Ebtekar, seperti dilansir Al Arabiya, Wapres Iran itu merupakan anggota kabinet Presiden Iran Hassan Rouahani yang pertama positif terinfeksi corona.

Untuk diketahui, Iran memiliki beberapa wakil presiden untuk mengurus kabinet Presiden. Wakil Presiden Pertama yakni Eshaq Jahangiri, kemudian Wakil Presiden untuk Urusan Parlemen Hossein Ali Amiri, Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Masoumeh Ebtekar, Wakil Presiden untuk Urusan Hukum, Laya Jonaidi, dan Wakil Presiden untuk Urusan Ekonomi Mohammad Nahavandian.

Ketua Komite Keamanan dan Urusan Luar Negeri Parlemen Iran, Mojtaba Zolnour mengumumkan dalam sebuah video bahwa ia juga telah terinfeksi penyakit itu. Dua pejabat Iran lainnya -Anggota Parlemen Mahmoud Sadeghi dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi- sebelumnya juga telah mengonfirmasi bahwa mereka telah terjangkit virus asal Kota Wuhan, China tersebut.

Media pemerintah juga melaporkan pada hari Kamis bahwa ulama Iran Hadi Khosroshahi meninggal karena virus corona di Qom. Khosroshahi menjabat sebagai duta besar Iran untuk Vatikan setelah revolusi 1979.

Prancis Catat 20 Kasus Dalam Sehari

Otoritas Prancis melaporkan 20 kasus pasien terinfeksi virus corona baru dalam 24 jam terakhir. Hal ini membuat Presiden Prancis Emmanuel Macron khawatir.

Dilansir Associated Press, data 20 pasien positif virus corona baru dilaporkan pada Kamis (27/2). Tercatat ada 38 kasus positif virus corona di Prancis, di mana dua kasus di antaranya menyebabkan pasien meninggal dunia.

Presiden Macron sebelumnya sudah mengumumkan bahwa negaranya sedang bersiap-siap untuk epidemi. Kepala Badan Kesehatan Nasional Prancis, Jerome Salomon, mengatakan 24 pasien dirawat di rumah sakit saat ini, sementara 12 lainnya telah disembuhkan.

Otoritas Kesehatan Prancis telah menemukan bahwa 12 dari pasien baru, termasuk tiga pasien merupakan pekerja di pangkalan militer. Semuanya terhubung dengan pasien di dua kasus sebelumnya, yaitu di wilayah Oise, utara Paris.

Pasien di dua kasus sebelumnya adalah warga berusia 60 tahun yang meninggal minggu ini dan warga yang berada dalam perawatan intensif di kota Amiens Utara. Otoritas Perancis masih berusaha mencari tahu kronologi mereka tertular virus karena mereka tak melakukan perjalanan ke zona yang terinfeksi.

Sementara itu pasien positif corona yang meninggal minggu ini adalah seorang guru di sekolah menengah di wilayah Oise. Dia belum melakukan kontak dengan anak-anak sekolah selama dua minggu terakhir.

Kasus baru pasien positif lainnya adalah mereka yang kembali dari Italia dan mereka yang mengambil ikut tur ke Mesir.

Menteri Kesehatan Olivier Veran mengatakan prioritas Prancis sekarang adalah untuk mengendalikan penyebaran virus, karena negara tetangga Italia adalah negara dengan kasus virus corona terbesar di Eropa.

Sebelumnya Presiden Macron telah mengunjungi rumah sakit Paris dan memperingatkan warganya, “Kita sedang menghadapi krisis, epidemi yang akan datang.” (mb/detik)

Pos terkait