Operasi Gabungan Jaga Kedaulatan Laut Kepri Terjunkan 11 Armada

Kepala DJBC Khusus Kepri didampingi Kepala BC Batam dan Wadan Lantamal IV Tpi melakukan pelepasan pasukan operasi bersama "Lancang Kuning". ist
Kepala DJBC Khusus Kepri didampingi Kepala BC Batam dan Wadan Lantamal IV Tpi melakukan pelepasan pasukan operasi bersama "Lancang Kuning". ist

Detak News, BATAM – Dalam upaya menjaga kedaulatan laut Kepri pada momentum pergantian tahun 2021 ke 2022, Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil DJBC) Khusus Kepri dan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Batam (KPU BC Batam) bersama
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang gelar operasi gabungan.

Pelaksanaan operasi dengan sandi “Lancang Kuning” ini ditandai dengan apel bersama pembukaan operasi gabungan, Kamis (30/12/2021)
di Dermaga Bintang 99 Batu Ampar, Kota Batam.

Bacaan Lainnya

Operasi bersama ini menerjunkan 11 armada atau kapal patroli dari DJBC, BC Batam dan Lantamal, masing-masing Kapal Patroli BC
20011, Kapal Patroli BC 9002, Kapal Patroli BC 10022, Kapal Patroli BC 1410, Kapal Patroli BC 7004, Kapal Patroli BC 10017 dan
Kapal Patroli BC 1001, kemudian KAL Mapor, KAL Nipah, KAL Pelawan dan Sea Rider yang diperkuat dengan ratusan personil.

Kepala Kanwil DJBC Khusus Kepri, Akhmad Rofiq selaku penerima apel mengatakan bahwa Operasi Gabungan tersebut merupakan salah satu
tindak lanjut atas penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Keuangan dan Panglima TNI tentang pengamanan
penerimaan negara.

“Tujuan utama kita menangkal dan menindak pelanggaran hukum di laut, khususnya di perbatasan laut Indonesia–Singapura dan
Indonesia–Malaysia,” ungkap Akhmad Rofiq.

Sementara itu, Kepala KPU BC Batam, Ambang Priyonggo mengatakan bahwa perairan perbatasan Indonesia dengan negara tetangga seperti
Singapura dan Malaysia merupakan perairan strategis dengan kepadatan lalu lintas kapal yang rawan akan potensi pelanggaran hukum di
laut seperti adanya penyelundupan.

“Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antar instansi untuk mewujudkan perairan perbatasan yang kondusif,” terangnya.

Terkait personil, Ambang berharap operasi bersama dapat berjalan optimal sesuai dengan prosedur dan senantiasa mengutamakan
keamanan dan keselamatan personel, material dan dokumen serta tetap menerapkan protokol kesehatan.

Masih ditempat yang sama, Wakil Komandan Lantamal IV, Kolonel Marinir Andi Rahmat M mengatakan bahwa tidak hanya tindak
penyelundupan, pelanggaran kedaulatan negara seperti kapal asing yang memasuki wilayah perairan Indonesia terutama di Kepulauan
Riau secara ilegal juga menjadi target operasi gabungan tersebut.

“Menjaga kedaulatan laut Indonesia dibutuhkan sinergi antar instansi, terutama di Perairan Perbatasan,” ujar Andi.

Operasi gabungan tersebut melibatkan Kanwil DJBC Khusus Kepri, KPU BC Batam, PSO BC
Tanjung Balai Karimun, PSO BC Batam sedangkan dari TNI AL melibatkan Lantamal IV,
Lanal Batam dan Lanal Tanjung Balai Karimun.

Pelaksanaan apel bersama dihadiri perwakilan dari Kantor Kamla Zona Maritim Barat, Kogabwilhan I, Guskamla Koarmada I, BNN Provinsi
Kepri, Polairud Polda Kepri, Imigrasi Batam, KSOP Khusus Batam, PSDKP Batam, BKIPM Batam, Dishub Batam, dan instansi terkait
lainnya.

Sesuai jadwal, operasi gabungan ini digelar dari 27 Desember 2021 lalu dan akan berakhir pada 9 Januari 2022 mendatang. (r/dbs)

Pos terkait