Jakarta – Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman mengatakan, keberadaan wakil panglima TNI, termasuk juga wakil menteri dibentuk untuk menjalankan tugas khusus atau prioritas yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Posisi terkait dengan wakil menteri, wakil panglima, jelas kriterianya dari bapak, selalu untuk menangani tugas khusus atau tugas prioritas,” kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/11).
Fadjroel belum bisa bicara siapa calon kandidat wakil panglima TNI. Ia menyarankan untuk bertanya langsung kepada Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
“Lebih baik ditanyakan pada panglima TNI, karena itu kebutuhan kan. biasanya kebutuhan langsung,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menandatangani Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Perpres bertanggal 18 Oktober 2019 salah satunya menghidupkan kembali posisi wakil panglima TNI.
Dalam Perpres itu, Jokowi menghidupkan posisi yang pernah dihapus oleh Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Melihat Perpres 66/2019, sebagaimana pasal 15 ayat (1), wakil panglima TNI merupakan koordinator pembinaan kekuatan TNI guna mewujudkan interoperabilitas atau Tri Matra Terpadu yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada panglima TNI.
Sementara itu tugas Wakil Panglima TNI sebagaimana pasal 15 ayat (2) terdiri dari empat hal. Pertama, membantu pelaksanaan tugas harian Panglima TNI.
Kedua, memberikan saran kepada Panglima TNI terkait pelaksanaan kebijakan pertahanan negara, pengembangan postur TNI, pengembangan doktrin, strategi militer, serta pembinaan dan penggunaan kekuataan TNI.
Ketiga, melaksanakan tugas Panglima TNI apabila berhalangan sementara atau tetap.
“Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Panglima,” bunyi Pasal 15 ayat (2) huruf d Perpres 66 Tahun 2019.
Sementara itu terkait dengan kepangkatan Wakil Panglima TNI, sebagaimana ketentuan Perpres, wakil panglima akan dijabat oleh Perwira Tinggi Bintang 4.
Jabatan Wakil Panglima TNI terakhir dijabat oleh Jenderal TNI (purn) Fachrul Razi yang kini menjadi Menteri Agama.
Saat itu, Fachrul diketahui menggantikan Laksamana TNI (purn) Widodo A.S yang ditunjuk menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI (purn) Wiranto.
Jamin Tak Ada Dualisme di TNI
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menjelaskan pentingnya pos wakil panglima dalam struktur TNI. Wakil Panglima TNI dinilai bisa mempermudah urusan pelimpahan wewenang jika Panglima TNI tengah bertugas ke luar negeri.
“Selama ini (jika) panglima pergi, perlu membuat surat, menunjuk satu kepala staf angkatan, sebagai (Pelaksana) Panglima. Kalau nanti tidak perlu lagi karena panglima dan wapang dalam satu kotak,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019).
Dengan demikian, kata Moeldoko, Wakil Panglima TNI tinggal melaksanakan tugas menggantikan sementara panglima. Dia mengatakan, tidak ada pertimbangan politik soal aturan yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Wapang otomatis bisa melakukan action sebagai panglima. Nggak ribet, lebih mudah untuk efektif dalam melaksanakan organisasi. itu pertimbangannya, sangat teknikal, sangat organisatoris, tidak ada pertimbangan politik, atau pertimbangan lain,” kata eks Panglima TNI ini.
Lebih lanjut, Moeldoko menjamin tidak ada dualisme di TNI terkait posisi wakil panglima. “Nggak. Di tentara nggak ada dualisme. Kalau nggak beres, tetep yang salah di bawah. apalagi kalau tentara dikatakan insubkoordinasi, pidana. dikatakan tidak loyal, mati kariernya. Tentara itu paling gampang,” ujar Moeldoko.
Moeldoko juga mengungkapkan, tiga kepala staf, yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU), memiliki peluang yang sama untuk menjabat sebagai wakil panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Ya saya pikir para kepala staf punya kans untuk itu,” kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (7/11).
Tiga kepala staf yang saat ini menjabat antara lain, Kepala Staf AD Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf AL Laksamana Ade Supandi, dan Kepala Staf AU Marsekal Yuyu Sutisna.
Saat disinggung apakah Jenderal Andika Perkasa yang akan dipilih menjadi wakil panglima, Moeldoko meminta agar itu ditanya langsung kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. “Takon panglima, kok takon aku,” ujarnya. (mb/detik/cnn indonesia)